Bandung – RealNewsID.com: Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa kasus keracunan yang terjadi pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih berada dalam batas wajar atau “corridor of error” menurut pandangan ilmiah. Hal ini disampaikan Presiden saat menghadiri Sidang Senat Terbuka Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Trans Convention Centre, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/10/2025).
Presiden menjelaskan bahwa dari 1,4 miliar porsi makanan yang telah disalurkan melalui program MBG, hanya tercatat sekitar 8.000 kasus keracunan, atau setara dengan 0,0007 persen.
“Kalau 1,4 miliar dibagi 8.000, saya kira kalau dalam ilmu pengetahuan, dalam sains, ini masih dalam koridor—katakanlah corridor of error,” ujar Prabowo dalam pidatonya di hadapan civitas akademika UKRI.
Menurut Kepala Negara, program MBG merupakan salah satu langkah besar pemerintah dalam meningkatkan gizi anak bangsa, terutama di daerah-daerah terpencil dan berpendapatan rendah. Ia menilai keberhasilan program ini bahkan termasuk yang paling cepat dan besar di dunia.
“India butuh 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima manfaat, sementara kita bisa mencapai 36 juta hanya dalam satu tahun,” ungkap Prabowo dengan nada bangga.
Meski demikian, Presiden menekankan bahwa pemerintah tidak akan mengabaikan adanya kasus keracunan yang terjadi. Ia menegaskan komitmen untuk terus memperbaiki dan menyempurnakan seluruh proses penyediaan makanan dalam program MBG.
“Kita sudah perintahkan semua dapur harus punya alat-alat terbaik untuk membersihkan, dan kita akan sempurnakan terus,” tegasnya.
Selain itu, Prabowo juga mengimbau agar para guru di sekolah turut berperan dalam menjaga kebersihan anak-anak. “Semua guru harus ajarkan anak-anak mencuci tangan sebelum makan, dan biasakan makan pakai sendok agar virus dan bakteri tidak mudah masuk ke tubuh,” tambahnya.
Presiden menyampaikan bahwa keberhasilan MBG kini menjadi perhatian dunia internasional. Sejumlah negara disebut tengah mempelajari pendekatan Indonesia dalam memperluas akses gizi secara cepat dan masif.
“Di mana ada usaha manusia yang 99,99 persen berhasil dibilang gagal, tapi kita tidak mau ada satu pun anak yang sakit, mungkin karena makanan kurang bersih atau kurang bagus,” kata Prabowo menegaskan komitmen moral pemerintah terhadap kesehatan anak bangsa.
Program Makan Bergizi Gratis sendiri telah menjadi bagian penting dari agenda nasional dalam menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Dengan pengawasan ketat dan peningkatan kualitas distribusi, pemerintah menargetkan tercapainya kondisi zero error di masa mendatang.
Penulis: Sudirman| Penyunting: Rawitasari | RealNewsID.com












